Kebijakan Menteri Pendidikan Indonesia Baru yang Menghebohkan












Mungkin di kalangan masyarakat masih terlihat asing. Beliau adalah Menteri Pendidikan baru menggantikan Bapak Anies Baswedan.
Prof. Dr. Muhajir Effendy, Drs., M.AP (lahir di MadiunJawa Timur29 Juli 1956; umur 60 tahun) adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja yang menjabat sejak 27 Juli 2016 menggantikan Anies Baswedan. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tiga periode yaitu tahun 2000–2016. Selain itu Muhadjir adalah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan.[1]

Tapi tidak biografi yang saya bahas melainkan kebijakan yang akhir akhir ini dia wacanakan.
Benar sekali, perubahan sistem pendidikan dengan disamakannya jam pelajaran sekolah dengan jam kerja. Ini adalah salah satu berita yang saya ambil

MALANG, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menggagas sistem "full day school" untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), baik negeri maupun swasta. Alasannya agar anak tidak sendiri ketika orangtua mereka masih bekerja.
"Dengan sistem full day school ini secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak menjadi liar di luar sekolah ketika orangtua mereka masih belum pulang dari kerja," kata Mendikbud di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu (7/8/2016).[2]

Sudah terlihat jelas bagaimana baiknya kebijakan satu ini. Tetapi apa sangat berguna kebijakan ini di kalangan masyarakat terutama para pelajar?
Mari kita melihat sejenak di negeri yang maju saat ini. Benar,.Negara Jepang.
masyarakat di Jepang terkenal dengan ke disiplinan nya. Terutama para pelajar yang benar-benar rela Berangkat Pagi Pulang Malam. Maksudnya?
Pelajar di Jepang berangkat kira-kira pukul 8 pagi dan pulang sekitar 5 sore. Tidak itu saja untuk pelajar yang akan naik ke jenjang yang lebih tinggi mengikuti kegiatan Bimbel hingga malam hari.
Mungkin hampir sama dilakukan oleh pelajar Indonesia saat ini. Berangkat 6.30 pulang 15.30 dengan tambahan bimbelnya.

Mari saya ajak pembaca ke negara Finlandia. Loh, kok Finlandia?
Ternyata Negara Finlandia adalah Negara terbaik di dunia Pendidikan.
Prinsip yang digunakan Pendidikan Negara Finlandia adalah Non-discrimination and equal treatment yang berarti tidak ada diskriminasi dan mendapat perlakuan yang sama. Jadi mau anak tukang las sampai anak pejabat memiliki hak yang sama. Mereka bisa sekolah dimanapun.
Bayangkan dengan Indonesia yang menggunakan sistem kluster sekolah. Agar bisa masuk di sekolah ternama harus memiliki nilai ujian yang tinggi agar diterima atau mengikuti tes yang berbelit-belit.

Di sisi lain berdasarkan hak dasar warga Finlandia, prinsip Receive understanding and have their say in accordance with their age and maturity yaitu menerima pemahaman dan pendapat sesuai umur dan kedewasaan. Semua pelajar memiliki hak mendapatkan ilmu yang sama tanpa diskriminasi. Pelajar yang memiliki disabilitas mendapatkan tambahan pejaran agar sama dengan pelajar-pelajar biasanya.
Yang paling menarik adalah sistem Orientation. Semua mata pelajaran yang ada tidak harus melihat dan menghafal isi buku pelajaran melainkan mengajak anak didik untuk mulai memperoleh kemampuan menjelajah dan memahami fenomena-fenomena alam yang ada disekitar mereka. maka jika anda melihat ada tiga kata yang dipakai disini yaitu examine, understand, & experience.

Berbanding sangat jauh dengan pendidikan Indonesia. Mengharuskan untuk mengulas buku pelajaran terus menerus, sistem belajar mengajar yang monoton. Terungkap bahwa pelajar Indonesia terutama laki-laki sangat gemar olahraga.

Kembali lagi dari kebijakan tersebut. Apakah berguna untuk pelajar Indonesia? Mungkin sebagai perbandingan tetapi tidak harus sama dengan pendidikan dengan negara yang lain. bagaimana kalau kita menciptakan sistem yang baru dan berbeda dari lainnya. 
Karena saya yakin pelajar Indonesia memiliki inovasi inovasi yang luar biasa tetapi tidak tahu arahnya.

Merubah sistem pendidikannya dahulu sangat tepat dibandingkan menambah jam pelajaran. Walaupun baru-baru ini di media mengatakan beliau menghapus wacana tersebut. jadi mana yang benar?

Semoga beliau sehat selalu dan menciptakan inovasi inovasi. 


Komentar

Postingan Populer